Sunday, December 16, 2007

Kunci Meraih Kebahgiaan


“Innalillahi wa inna ilaihi roji’un
;Segala suatu datangnya dari Allah
dan akan kembali kepada Allah”
Betapa sering kita mendengar kalimat itu pada acara-acara kematian. Demikiankah seharusnya?
Mati adalah proses akhir sebuah kehidupan. Kesadaran dari- dan ke- yang sia-sia? Ah, hidup ini adalah anugrah. Terlalu berharga untuk disia-siakan. Menyadari bahwa memang segala sesuatu berasal dan akan kembali pada-Nya sejak sekarang adalah lebih baik. Agar hidup menjadi mudah dan bahagia. Bukankah di dalamnya kita memimpikan kebahagiaan. Bukankah pada setiap doa kita di akhir lima waktu menghadap-Nya adalah permohonan kebahagiaan dunia akhirat? (itupun kalo kita sempat berdoa)
Dunia dan seluruh isinya tak diciptakan hanya untuk kesia-siaan. “Duhai Rabb kami, sungguh Engkau tak mencipta ini (semua) dengan kejelekan”. Manusia adalah implementasi dari sifat-sifat Tuhan. Bukankah tiada satupun keburukan dalam sifat tuhan? Itulah kita: penciptaan yang sempurna.
***
Suatu saat Tuhan berkata: “Aku (berlaku) seperti persangkaan hambaku”. Lalu kenapa pula sering kali kita menyangkakan keburukan pada-Nya?. Misal dengan berkata: “ah, aku memang dicipta untuk menjadi pecundang!” (na’udzubillahi min dzalik)
Segala bermula pada niat; maka sebaik-baik permulaan adalah niat baik. Tuhan memerintahkan malaikatnya untuk mencatat kebaikan bagi yang berniat baik. Dan kalo niat buruk? Tuhan memerintahkan untuk menunda pencatatannya hingga si peniat melaksanakan niatnya.
Itulah keindahan tuhan. “sesungguhnya tuhan itu indah dan menyukai keindahan”, sebenar-benarnya Ia adalah penuh keindahan. Maka tersenyumlah, dan kebaikan akan menyertaimu.
Jika sekarang kamu tidak merasa bahagia, maka kamu harus merubahnya. Diri kita bisa berubah hanya dengan keinginan untuk berubah. “Sungguh Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga mereka merubahnya sendiri”.
Dan langkah praktisnya adalah:
Berprasangkalah yang baik-baik saja pada siapa pun pada apapun keadaan. Itulah doa. Itulah permintaan kita pada apa yang seharusnya terjadi. Dan barang siapa meminta pada Allah, Ia pasti akan mengabulkan. “Mintalah kepadaku, niscaya aku akan mengabulkan” enak sekali bukan? Maka: positive thingking-lah!
Tiap bangun tidur ucaplah “alhamdulillah” dan syukurilah apapun keadaan yang kita hadapi. Menghargai diri sendiri adalah kewajiban, sebab menghargai diri-sendiri terhadap kelebihan dan kekurangan adalah rasa syukur. “Maka, janji Tuhan akan datang, keberlimpahan karunia akan terserap pada jiwa-jiwa yang penuh rasa syukur, penuh rasa penghargaan pada diri dan pada Tuhan.
Setelah bersyukur lalu bilanglah keinginanmu tanpa secuil pun mengatakan apa yang kau benci. Jika engkau sedang sakit, katakan, “hari ini aku akan sembuh”. Jika engkau kehilangan sesuatu bilang, “hari ini aku akan menemukan apa yang kucari”. Betapa semenyedihkan apa pun yang kau alami bilang pada diri sendiri, “hari ini aku akan menemukan suatu yang menakjubkan dan penuh kebahagiaan!”
Meskipun pada hari itu engkau belum sempat mendapatkan apa yang kau cari, janganlah sekalipun kau menoleh kebalakang dan mulai berfikiran buruk bahwa tak satupun yang kamu inginkan terpenuhi. Itulah indahnya pemberian, “ ia dating dengan sendirinya tanpa bias dinyana kapan datangnya. Maka, tetaplah berfikiran positif!
Terakhir: tersenyumlah! (tapi jangan lebar-lebar nanti ndak kemasukan laler, hehehe…) dan mulailah melakukan sesuatu menuju apa yang kamu inginkan. Bergeraklah!
Paling akhir, ada satu lagi rahasia terbesar alam ini, yaitu; al-Quran. Maka mulailah menyelaminya, niscaya segalanya menjadi mudah dan indah untuk diraih!
Selamat mendapatkan apa yang kamu cari, selamat berbahagia!
Kotagede, 16 Desember 2007

3 comments:

Anonymous said...

Langkah awal yang tertatih.
Teruskan Zak! Seperti yang kubilang, katakan pada alam semesta, "Aku siap untuk tumbuh!".

sorogan said...

di lain waktu, call me with, GAN! key!

Anonymous said...

ide itu organisme, ia bergerak, tumbuh, berkembang, tapi juga bisa mati. ide akan pupus manakala hanya sebatas gagasan.

buatkan wadah yang nyaman bagi "organisme" ide untuk dapat tumbuh dengan baik. sirami, berikan sinar matahari, berikan cukup energi.

Ingsun

mbantul, jogjakarta, Indonesia