Tuesday, February 12, 2008

sajak


lembar rubrik sastra


eksotis!
baru sekedar menatap hati langsung terpikat
pada lembar rubrik sajak minggu yang dahsyat
jiwa munajat memaknai judul demi judul
yang padat pekat menguarkan aroma bersahabat
pada si miskin, papa dan segala hal yang hidup serba pincang
lena mulai hangat melilit membaca telaah bait demi bait
sajak penuh hasrat bercermin padanya hingga tamat
mendapati diri tambah meratap nasib tak kunjung membaik
sajak-sajak itu mengurung dalam rasa syahdu
membelenggu diri dalam secangkir kopi
lalu memaksa menuruti bola salju
menulis getir dan kepedihan yang tak terjangkau kebijakan
di depan kertas dan pena diri terpaku
mampat dan ragu
akankah hidup berubah setelah menulis gelisah
sebab raga tak ke mana-mana meski pesan di mana-mana
inikah jalan para penulis sajak
menepi di pinggir sunyi dan mati bersama kekosongan
hidup penyair di alam rasa
cara paling luhung mengusik dunia
bermula dari rasa jiwa suka atau tak suka lalu raga menyatu
membawa cangkul dan sabit mmengolah sawah kehidupan
menjadi lebih baik atau lebih buruk
aduhai rubrik sajak,
sungguh hati terusik tuk tak sekedar duduk
di singgasana sepi para penyair sunyi
tapi tuk segera bertindak melakukan perubahan
menjadi lebih baik


12 Feb 2008

sajak


dunia sebatas nikmat


aku hanya akan menulis yang indah-indah saja
tak satu pun yang boleh beraroma airmata
seluruhnya nyanyian dan tarian pesta suka
tentang kebahagiaan tentang kemenangan
tentang senyum dan tawa yang tak lekang
hingga tiada lagi sengsara tak ada lagi derita
tak dijumpa lapar tak dimengerti tangis
hidup menghalalkan mimpi mengapa harus
memilih mimpi buruk?
susunlah pencapaian nikmat tertinggi
yang dapat dibayangkan lalu perlahan
kita bawa ke mana kita suka
tak perlu perjalanan pulang
tutup seluruh pintu menuju rumah
benar-benar hidup dalam dunia sebatas nikmat
sekali lagi tak perlu pulang
tak usah kembali ke kenyataan
terbanglah bersama balon-balon mimpi
meski kita selalu tahu tak pernah
sampai pada perwujudan

13-14 des 2007

sajak-sajak


kisah raksasa seribu wajah


yang selalu berhasil membangunkan
raksasa seribu wajah adalah sinta
cukup dengan menguarkan aroma
perempuan berwajah tanpa noda
lalu mengutuki diri sendiri
o, inilah lelakon panjalma
dajjal laknat mengangkangi
seribu maksiat
siap menerkam jiwa yang menghunuskan
gelisah di ujung keyakinannya
inilah kisah negeri perempuan
yang dibeberkan sejarah laki-laki
dan memang dikhusukan diri sendiri
perempuan sirnalah ditelan api
di telan bumi
lelaki, biarlah mati tertikam
persangkaanya sendiri
di ujung bidikan panah terakhir
yang menembus tengkuk para raksasa
; dan mereka
mati ketawa


21 des 2007

sajak-sajak

dunia yang murung

dunia ini penuh kemurungan
meski pula diguyur kesuraman
tidakkah gerah dibungkus sedih
selama berabad-abad dihimpit luka
ayolah kawan terbang ke kebahagiaan
katakan pada diri dan semua orang
bahwa kamu bahagia
bahwa kemarin sore kamu sudah mengubur
kesedihan di belakang rumah
lihatlah sayapmu mengembang
ia akan membawamu ke pelangi
berharap dan doalah
lalu alam akan membukakan
tangganya menuju langit
sebab dunia adalah energi
engkau energi
seluruh bergabung dalam kepadatan
berpijak dan sampai
pada bijak

sajak-sajak

renungan malam

seorang anak perempuan smp kelas awal ikut ospek
di malam terakhir ada renungan
ia menangis paling awal ketika anak-anak yang lain ketawa ketiwi
mendengar sang pengantar mengalunkan bait-bait pidato sok puitis
ia menangis bukan karena menyesal telah mensia-siakan waktu
dengan tak bersyukur dan tak berterimakasih pada orang tua pun sanak saudara
tapi karena belum dapat kesempatan menghunuskan maut ke jantung bapaknya
ia ingin balas dendam tapi tak ada jalan ada jalan
maut lebih dulu merenggut nyawa bapaknya
di akhir renungan ia tertawa paling keras ketika anak-anak yang lain masih sesenggukan menahan isak penyesalan
ia tertawa karena berhasil menemukan cara balas dendam
yaitu:
menggali kubur bapaknya
dan menusukkan belati tepat pada kemaluannya.
yang dulu sempat mencabik keperawanan sekaligus
kemanusiaannya.


28 desember 2007

Ingsun

mbantul, jogjakarta, Indonesia