Saturday, August 23, 2008

sore...

Sore yang agak mendung. Salon yang agak sepi. Dan tukang cukur yang agak bingung dengan permintaanku.
”Plontos?” mukanya mengkerut.
”Ya, dihabisin saja,” kataku dengan serius.
”Yang bener, Mas?”
“Ya, beneran,”
“berarti gundul?”
“terserah, yang penting habis rambutnya,”
”tapi,...”
”apa? Jelek, ya?”
”emm...,”
“ok, saya minta cukur patah hati,”
“o….,”
Tukang cukur itu tidak lagi bertanya padaku. Dengan alatnya yang berdesing ia mulai menghabisi. Rupanya perlu kebohongan untuk meyakinkan orang.

No comments:

Ingsun

mbantul, jogjakarta, Indonesia