Menyusuri senyummu
Serupa menapak lawu
Ketika cumbu demi cumbu adalah kabut
Kita menari di tebing maut
Lalu rindu membatu
Berlumut di dasar laut sunyi
Tak pernah lagi berjabat dengan pagi
Kekasih,
Jangan lagi kau kenalkan ombak padaku
Pantai ini tanpa karang
Sebab laut yang sempurna
Tentu penuh buih dan debur
Sedang aku hanya sanggup menyiapkan pasir
Meski kau bangun istana
kan hancur tersapu abrasi air
Sunday, March 29, 2009
Wednesday, March 18, 2009
pada sebuah laut
pada sebuah laut
akulah udara
hanya mencium muka
dan bibir pantai saja
lalu 3 hari ini kutemu selimut batu
merangkulku ke dasar
samudera paling akar
; menemu diri penuh nilai
menemu semua ingin damai
maka biarlah batuku mutiara
senyum orang saat mendapatkannya
maka biarlah batuku bintang menyala
biar padang langit-langit hati
kawan sahabat semua
maka biarlah batuku batu kali
di alir yang meski keruh kokoh menjadi-jadi
maka biarlah aku udara
sekaligus batu
yang sadar bahwa di dasar dunia gelap samudra
pasti ada ikan yang bercahaya
di sammudra itu
aku ingin pula menjadi ikan
sekaligus menjadi cahayanya
jakarta, 16 maret 2009
akulah udara
hanya mencium muka
dan bibir pantai saja
lalu 3 hari ini kutemu selimut batu
merangkulku ke dasar
samudera paling akar
; menemu diri penuh nilai
menemu semua ingin damai
maka biarlah batuku mutiara
senyum orang saat mendapatkannya
maka biarlah batuku bintang menyala
biar padang langit-langit hati
kawan sahabat semua
maka biarlah batuku batu kali
di alir yang meski keruh kokoh menjadi-jadi
maka biarlah aku udara
sekaligus batu
yang sadar bahwa di dasar dunia gelap samudra
pasti ada ikan yang bercahaya
di sammudra itu
aku ingin pula menjadi ikan
sekaligus menjadi cahayanya
jakarta, 16 maret 2009
Subscribe to:
Posts (Atom)
Ingsun
- sorogan
- mbantul, jogjakarta, Indonesia