Tuesday, February 17, 2009

di pematang

di pematang antara tatapku dan bening matamu
tumbuh rumputan saksi
dan ranum buah mesim semi
kuning penuh bulir padi
dan sepoi udara subuh hari
di hentakan cangkul para petani

seandainya dapat kuikat waktu
biarlah begini saja kita bertemu
dan tak ada sore
memaksa pulang burung-burung ke sarang

sebab di pematang ini
tapak sejarah kita riuh anak-anak desa
berdolanan di bawah pohon harapan
di sela jerami cita-cita

mimpi kita masihkah satu
bertemu di bawah pohon jambu
di semak perdu di gubuk sepi
tanpa bising raung gergaji
tanpa asap kemrosak jatuhan pohonan jati
yang di sana tumbuh riuh beton-beton abadi?

mumpung tapak kita masih di pematang
yuk kita abadikan
meski hanya sebatas foto usang

Rumah Matapena, 13 Feb 2009

Ingsun

mbantul, jogjakarta, Indonesia