Thursday, April 22, 2010

kisah sepasang api

setelah malam itu,
sepasang api menepi
bercakap dengan nurani
seberapa dalam kenal hakekat diri

tertunduk dalam malam batu

tembok sepi dan rumputan diam
dan batangbatang rokok menyala liar

mereka melihat mencatat dalam tasbihnya

sepasang api membakar diri sendiri

tidakkah terbaca banyak berita duka

di sepanjang koran-tv-radio di internet pula
hidup ini sementara
jika dipenuhi mabuk
maka jiwa akan lupa
dan mati sebelum waktunya

sepasang api perlahan surut

setelah lama ego saling memagut
nyeri jiwa mereka basah air mata

kemarinkemarin mereka lupa

bahwa yang pantas dikenang
hanyalah kebaikan bagi sesama

pagi harinya sepasang api tersenyum

pada setiap orang yang datang entah dari mana
membakar tungku hidup mereka
menghangatkan malam dingin bagi semua

dan ketika mati kelak

mereka tetap hidup dalam setiap benak

matapena, 9 Agustus 2009


(ingin seperti mbah surip dan ws rendra

; meski mati tapi tak pernah mati)

No comments:

Ingsun

mbantul, jogjakarta, Indonesia