setelah malam itu,
sepasang api menepi
bercakap dengan nurani
seberapa dalam kenal hakekat diri
tertunduk dalam malam batu
tembok sepi dan rumputan diam
dan batangbatang rokok menyala liar
mereka melihat mencatat dalam tasbihnya
sepasang api membakar diri sendiri
tidakkah terbaca banyak berita duka
di sepanjang koran-tv-radio di internet pula
hidup ini sementara
jika dipenuhi mabuk
maka jiwa akan lupa
dan mati sebelum waktunya
sepasang api perlahan surut
setelah lama ego saling memagut
nyeri jiwa mereka basah air mata
kemarinkemarin mereka lupa
bahwa yang pantas dikenang
hanyalah kebaikan bagi sesama
pagi harinya sepasang api tersenyum
pada setiap orang yang datang entah dari mana
membakar tungku hidup mereka
menghangatkan malam dingin bagi semua
dan ketika mati kelak
mereka tetap hidup dalam setiap benak
matapena, 9 Agustus 2009
(ingin seperti mbah surip dan ws rendra
; meski mati tapi tak pernah mati)
sepasang api menepi
bercakap dengan nurani
seberapa dalam kenal hakekat diri
tertunduk dalam malam batu
tembok sepi dan rumputan diam
dan batangbatang rokok menyala liar
mereka melihat mencatat dalam tasbihnya
sepasang api membakar diri sendiri
tidakkah terbaca banyak berita duka
di sepanjang koran-tv-radio di internet pula
hidup ini sementara
jika dipenuhi mabuk
maka jiwa akan lupa
dan mati sebelum waktunya
sepasang api perlahan surut
setelah lama ego saling memagut
nyeri jiwa mereka basah air mata
kemarinkemarin mereka lupa
bahwa yang pantas dikenang
hanyalah kebaikan bagi sesama
pagi harinya sepasang api tersenyum
pada setiap orang yang datang entah dari mana
membakar tungku hidup mereka
menghangatkan malam dingin bagi semua
dan ketika mati kelak
mereka tetap hidup dalam setiap benak
matapena, 9 Agustus 2009
(ingin seperti mbah surip dan ws rendra
; meski mati tapi tak pernah mati)
No comments:
Post a Comment