wajahmu berbeda hari-hari ini
adakah yang kau sembunyikan dariku
ataukah engkau telah mengalami hari yang teramat buruk?
wajah itu tersenyum
; hambar
ronanya berkeping rapuh
seperti terlindas rel kereta
yang saban harinya menemani
saat pagi membuka jendela
saat malam menata bantal tidurnya
“setelah ini hendak kemana
aku letih menghitung gerbong kereta
yang tak pernah ketemu saat kita hitung bersama”
wajah itu tersenyum
;letih dan luka
ku tatap wajahmu dengan teliti
kita masih akan tetap di sini
menunggu kereta berhenti
wajah itu tersenyum
; ia sungguh mengerti
kereta tak akan pernah singgah lagi
timoho, 05012010
Thursday, April 22, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Ingsun
- sorogan
- mbantul, jogjakarta, Indonesia
No comments:
Post a Comment